
Sejarah Singkat Perusahaan dan Perkembangannya
PT. Warna Mardhika adalah salah satu perusahaan industri di Indonesia yang memproduksi pakaian jadi dengan merek dagang “Hammer”. Produk pakaian dengan logo palu tersebut kini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat dan semakin digemari. Jika ditelusuri cikal bakal hadirnya perusahaan garmen ini, berawal dari inisiatif Bapak Eddy Hartono untuk menekuni bidang usaha sandang pada akhir tahun 1979. Perusahaan perseorangan yang didirikan bernama “Isella Busana”. Perusahaan ini memproduksi pakaian jadi dengan merek dagang “La Coupe”. Pada awal mula beroperasinya perusahaan, lokasi kantor dan pabrik menyatu dalam satu gedung yang terletak di jalan Bandengan, Jakarta Utara. Saat itu perusahaan hanya mempekerjakan sebanyak lebih kurang 20 karyawan dan tukang jahit. Kondisi disesuaikan dengan volume produksi dan permintaan yang masih rendah. Untuk lokasi pabrik ditempatkan di daerah Jelambar dengan jumlah pekerja sebanyak 100 orang. Dan lokasi kantor tetap berada di Bandengan. Sesuai dengan kebijaksanaan pimpinan perusahaan, sejak adanya perluasan tersebut pendistribusian produk ke konsumen dilakukan melalui pedagang eceran besar seperti department store. Jaringan distribusi ini menjadi pilihan karena saat itu jangkauan pasar perusahaan belum terlalu luas dan perusahaan belum memiliki showroom sendiri. Dari tahun ke tahun perusahaan Isella Busana terus mengalami perkembangan. Pimpinan perusahaan mengambil langkah untuk mengganti merek produk dari “La Coupe” menjadi “Hammer”
Pada pertengahan tahun 1986, perusahaan mengembangkan sayap usahanya dari perusahaan perseorangan menjadi Perseroan Terbatas.Perubahan bentuk hukum usaha ini tertuang dalam akte notaris Ester Daniar Iskandar, SH dengan nomor 128/1986 yang dikeluarkan pada tanggal 22 juni 1986. Kini perusahaan perseorangan Isella Busana berubah nama menjadi PT. Warna Mardhika, yang menempati lokasi kantor di jalan Zainul Arifin, Komplek Ketapang Indah blok B2/26, Jakarta Barat. Lokasi pabrik juga dipindahkan ke Jalan Swadaya No.4 Daan Mogot, Pesing, diatas tanah 1,5 hektar. Dengan adanya pabrik baru dengan kapasitas yang lebih besar, maka pabrik lamayang berada di jalan Jelambar ditutup dan semua kegiatan dipindahkan ke Pesing. Kegiatan usaha ini praktis dimulai sekitar tahun 1987. Pada awal mula beroperasinya pabrik baru ini mempekerjakan 145 orang pekerja yang terdiri dari 20 orang personil tetap dan 125 orang tenaga buruh. Pembagian jam kerja diatur dalam 2 shift sehari dan bekerja 6 hari seminggu. Jenis produk yang pertama dihasilkan PT. Warna Mardhika berupa baju kaos. Menurut pimpinan perusahaan jenis pakaian jadi yang satu ini akan lebih diminati khususnya untuk Negara tropis seperti di Indonesia, karena bahannya lebih cepat menyerap keringat. Dengan penampilan yang baru, ternyata produk Hammer sangat diminati masyarakat sehingga permintaan terhadap produk yang dihasilkan kembali naik tajam. Untuk mengantisipasi melonjaknya permintaan tersebut, perusahaan mengadakan perluasan. Pabrik baru yang awalnya hanya mempekerjakan sekitar 145 orang pekerja, sampai akhir tahun 2011 telah bertambah menjadi 2000 pekerja. Perusahaan juga menambah jumlah mesin-mesin baru dengan kapasitas produksi yang lebih tinggi dan teknologi yang lebih unggul.

HAMMERadalah
merekpertama kali diluncurkan olehPT. WarnaMardhikapada tahun 1987, menjadi
hits instandan tetapkuat sebagai salah satumerek yang palingpopuler di
Indonesiasampai sekarangdenganlebih dari 100 toko dan counter nasional.
PALUmenawarkangaris pakaiankasualdengan desain modern danbahan ungguluntuk
memastikan kenyamanankeausan padakisaran harga yang wajar. Pada tahun 2011,
Hammermemperkenalkanbaru, modern mencarilogoidentitas, dan penyegarankonsepproduk:
BASIC, Stripes, WARNA, KONSEP.
Dimana produk ini dapat
kita jumpai di berbagailokasi :
1.
SOGO KGM
( Jakarta )
2.
CENTRO MOI ( Jakarta )
3.
CENTRO SEMANGGI ( Jakarta )
4.
METRO PIM ( Jakarta )
5.
METRO SENAYAN ( Jakarta )
6.
SOGO SENAYAN ( Jakarta )
7.
METRO Mall Taman Anggrek ( Jakarta )
8.
SOGO EMPORIUM ( Jakarta )
9.
CENTRO DEPOK (Depok )
10.
SOGO Paris Van Java ( Bandung )
11.
METRO BSM ( Bandung )
12.
SOGO TP SURABAYA ( Surabaya )
13.
SOGO GALAXY ( Surabaya )
14.
CENTRO BALI ( Bali )
15.
SOGO BALI C ( Bali )
16.
SOGO BALI DISCOVERY ( Bali )dan lain
sebagaiannya.
Pemasaran
yang dilakukan oleh PT Warna Mardhika terus meningkat daritahun ke tahun.Dalam
memasarkan produk Hammer, perusahaanmenggunakan berabagi jalur distribusi dan
sistem penjualan.Penjualan produkHammer dalam negeri telah tersebar lebih dari
90% di wilayah Indonesia, dan sisanya di Singapura sebagai perantara.
Visi dan Misi
PT
Warna Mardhika mempunyai visi dan misi sebagai berikut :
Visi
:
Menjadikan merk fashion terbaik di
Indonesia
Menjadi perusahaan retail yang terkemuka
yang berorientasi luas, memenuhi kebutuhan , harapan konsumen, serta mampu
bersaing global.
Misi
:
Untuk
membuat produk-produk berkualitas tinggi yang kompetitif terhadap produk
internasional .
Ikut berpartisipasi dalam membangun negara
dengan menumbuh-kembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha.
Membangun organisasi global yang terpercaya,
tersehat dan terus bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan , pemasok, karyawan,
pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.
Memberikan
kepuasan kepada pelanggan / konsumen dengan berfokus pada produk dan pelayanan
yang berkualitas unggul.
Tujuan
:
Menjadikan
Brand yang sukses dan memberikan kontribusi pada pemilik,pemasok barang dan
perusahaan.
Mampu
berinovasi untuk kemajuan yang lebih baik.
Mampu
meningkatkan kualitas & Produktivitas yang tertinggi.
Mampu
melakukan kerjasama Team yang dapat memenuhi target pemasaran.
Melakukan kepuasan pelanggan melalui standar pelayanan
yang tertinggi.
ANALISIS
SWOT
KELEBIHAN (STRENGHT)
1.
Tugas dan tanggung jawab masing-masing
bagian berjalan secara sistematis.
2.
Pengaturan jam kerja yang terkontrol
3.
Dasar
kekayaan budaya/etnik nasional yang beragam dan unik sehingga memiliki nilai
jual tinggi
4.
Sarana dan
prasarana produksi telah tersedia.
5.
Image produk
garment Indonesia di dalam dan di luar negeri telah terbentuk.
6.
Omset naik 20 persen per tahun
7.
Dunia gaya hidup fashion yang selalu
berkembang
8.
Fokus target pasar ke level medium
sehingga harga terjangkau
9.
Selalu berinovasi dalam konsep busana
dan dalam konsep gerai atau toko
10.
Indonesia memiliki iklim tropis sehingga
produk Hammer yang berbahan dasar katun banyak diminati customer
11.
Setiap bulan selalu mempunyai tema dan
konsep yang berbeda-beda. Proses kreatitivas tersebut biasanya di persiapkan
enam bulan sebelumnya.
12.
Mengikuti Indonesia fashion , diadakan
booth untuk branding. Ada beberapa fashion show dan promosi.
13.
Karyawan yang handal dan berprofesional
karena diadakan training di kantor pusat setiap 6 bulan sekali.
14.
Brand ASLI Indonesia yang mampu
menguasai pasar dalam negeri.
15.
Melakukan strategi ekspansi keluar kota,
sehingga produk Hammer tersebar di seluruh Indonesia.
KEKURANGAN (WEAKNESS)
1.
Trend fashion yang sering berubah-ubah.
2.
Tidak semua masyarakat menyukai fashion-fashion
tertentu. Misalnya waktu lebaran, yang biasanya ada baju koko.
3.
Spesialisasi di dalam industri ini masih kurang
sehingga efisiensi produksi secara keseluruhan masih rendah.
4.
Tingginya country risk Indonesia yang menyebabkan daya
saing produk garment Indonesia melemah.
5.
Produksi Brand Hammer tidak mencakup semua kalangan.
Misalnya dari anak-anak sampai dewasa
6.
Investasi di bidang industri garment dalam lima tahun
terakhir sangat rendah, yang dalam jangka panjang akan menurunkan daya saing.
PELUANG ( OPPORTUNITY)
1.
Prospek bisnis fashion yang cukup
menjanjikan, karena manusia tidak terlepas dari industri fashion, apalagi
wanita
2.
Produksi akan terus bertambah saat
momen-momen tertentu seperti lebaran, liburan dan natal.
3.
Indonesia
cukup kuat di pakaian jadi segmen menengah.
4. Dihapusnya ATC pada akhir tahun 2004
mendatang akan membuat perdagangan garment dunia lebih transparan.
5. Peluang pasar dalam
negeri cukup besar.
6. promosi penurunan harga pada waktu
tertentu.
ANCAMAN (THREATS)
1.
Banyaknya merk asing yang menyerbu pasar
Indonesia seperti Zara, Uniqlo, Cotton Ink, H&R.
2.
Merk produk luar malah malah dapat sewa
yang cenderung lebih murah sedangkan sewa pada produk Indonesia dengan harga
yang berbeda.
3.
Persaingan yang ketat karena banyaknya
kompetitor perusahaan retail.
4.
Adanya persaingan harga yang kompetitif.
5.
Selera masyarakat yang berubah-ubah
sehingga dapat mengalami kemunduran apabila tidak melakukan inovasi-inovasi
baru.
6.
Adanya penjiplakan barang yang
menyerupai produk Hammer
7.
Banyaknya penduduk Indonesia yang lebih
menyukai produk yang murah dibandingkan kulitas yang bagus.
IFAS ( Internal Factor Analys
Strategi)
Kekuatan (Streght)
|
|
|
|
|
Ukuran Pembobotan :
|
|
Ukuran Rating :
|
|
1 = Sedikit Penting
|
|
1 = Sedikit Kuat
|
|
2 = Agak Penting
|
|
2 = Agak Kuat
|
|
3 = Penting
|
|
3 = Kuat
|
|
|
4 = Sangat Penting
|
|
4 = Sangat Kuat
|
|
Kelemahan (Weakness)
|
|
|
|
Ukuran Pembobotan :
|
|
Ukuran Rating :
|
1 = Sedikit Penting
|
|
1 = Sedikit Kuat
|
2 = Agak Penting
|
|
2 = Agak Kuat
|
3 = Penting
|
|
3 = Kuat
|
|
4 = Sangat Penting
|
|
4 = Sangat Kuat
|
Selisih antara Kekuatan dan kelemahan (sebagai sumbu X dalam kuadran
strategi )
= S – W
= 3.03 -
2.8
= 0,23
EFAS ( External Factor Analys
Strategi)
Peluang (Opportunity)
|
|
|
|
Ukuran Pembobotan :
|
|
Ukuran Rating :
|
1 = Sedikit Penting
|
|
1 = Sedikit Kuat
|
2 = Agak Penting
|
|
2 = Agak Kuat
|
3 = Penting
|
|
3 = Kuat
|
|
4 = Sangat Penting
|
|
4 = Sangat Kuat
|
Ancaman (Threats)
|
|
|
|
Ukuran Pembobotan :
|
|
Ukuran Rating :
|
1 = Sedikit Penting
|
|
1 = Sedikit Kuat
|
2 = Agak Penting
|
|
2 = Agak Kuat
|
3 = Penting
|
|
3 = Kuat
|
|
4 = Sangat Penting
|
|
4 = Sangat Kuat
|
Selisih antara Peluang dan Tantangan (
sebagai sumbu Y dalam kuadran )
= O – T
= 3,1– 2,7
= 0.4